Selasa, 22 November 2016

tugas ekonomi kesehatan



Nama   : Christania Muntiaha
Nim     : 14111101103
Kelas   : AKK-05
I. Latar Belakang
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Teori asas penawaran dan permintaan (laws of supply and demand) menyatakan bahawa keseimbangan harga pasaran dan kuantiti sesuatu barang berada pada titik pertemuan antara permintaan pengguna dan penawaran pengeluar. Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat, pembangunan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan social tidak terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan national adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat secara ekonomis, serta tersedianya pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada di tangan pemerintah melainkan mengikutsertaan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat. Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
            Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan suatu yang sangat penting di dalam dunia kesehatan, khususnya di Indonesia. Melalui hal ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantaranya perawat, dokter, atau orang-orang kesehatan yang saling menunjang.

II. Pembahasan
2.1 Pengertian Ilmu Ekonomi
            Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos. Oikos berarti rumah tangga atau keluarga sedangkan nomos berarti aturan atau peraturan. Sehingga menurut istilah bahwa ekonomi adalah manajemen atau peraturan rumah tangga. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Ilmu ekonomi juga merupakan ilmu mengenai induvidu atau masyarakat yang membuat pilihan dengan atau tanpa uang, dan menggunakan sumber daya terbatas untuk menghasilkan barang/jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Seseorang harus melakukan pilihan karena adanya sumber daya yang terbatas, sementara kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas. Kebutuhan (need) yang dibahas dalam ilmu ekonomi adalah kebutuhan ekonomi. Sifat Kebutuhan Ekonomi :
1.      Berbeda antara orang yang satu dengan yang lain
2.      Tidak sama sepanjang waktu
3.      Berkembang baik jumlah maupun kualitas
4.      Bisa bersifat saling melengkapi atau saling bertentangan
A. Jenis Kebutuhan :
1.      Kebutuhan primer – sekunder – tertier
2.      Kebutuhan jasmani – rohani
3.      Kebutuhan masa kini – yang akan datang
4.      Kebutuhan manusia minta dipenuhi/dipuaskan, dengan cara pemenuhannya melalui menggunakan/mengkonsumsi barang/jasa.

B. Jenis Barang dan Jasa :
1.      Barang privat –publik
2.      Barang konsumsi –produksi
3.      Barang Substitusi (saling mengganti) –komplementer (saling melengkapi)
4.      Barang konkrit –abstrak (jasa)
Biaya Kesempatan (OpportunityCost) adalah pengorbanan (biaya) yang harus dibayar karena kita memilih suatu alternatif dan bukan alternatif yang lain.Pengorbanan tersebut dicari yang terkecil. Sumber Daya Yang Terbatas (Scarcity of Resource).

C. Jenis Sumber Daya :
1.      Sumber daya alam (natural resources)
2.      Sumber daya manusia (human resources)
3.      Sumber daya modal (capital resources)
4.      Keahlian kewiraswastaan (entrepreneurship)
5.      Teknologi dan manajemen
Untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas dibutuhkan pengorbanan. Selain itu sumber daya yang terbatas mempunyai alternatif penggunaan, sehingga dipilih untuk dimanfaatkan/dibuat menjadi barang/jasa.

D. Tujuan Ekonomi :
Inti dari tujuan ekonomi adalah individu/masyarakat menjadi makmur terpenuhi kebutuhan ekonominya dan bukan kebutuhan non ekonomi.

E. Sistem Ekonomi :
Definisi :
hubungan atau keterkaitan antara komponen (unsur) ekonomi dalam kerangka hukum, adat/budaya dan politik yang mengatur  begaimana komponen-komponen tersebut melakukan aktivitasnya menuju cita-cita atau tujuan tertentu.
1.Sistem Ekonomi Kapitalis
1)      Sistem ekonomi yang mengandalkan laissez faire (kebebasan) dan  persaingan.
2)      Swasta bebas melakukan produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa
3)      Pemilikan sumber daya dan alat produksi oleh swasta (perorangan/kelompok)
4)      Berproduksi untuk dijual di pasar dengan situasi persaingan dan  digerakkan oleh mekanisme pasar dan kekuatan pasar (demand dan supply)
5)      Peran negara sebagai penguasa sangat kecil
6)      Tujuan : mencari laba atau keuntungan setinggi-tingginya Seringkali disebut sistem ekonomi yang ekstrim kanan
.
2.Sistem Ekonomi Komunis/Terpusat/Terencana
1)      Pemilikan sumber daya/alat produksi oleh negara, sawsta dan masyarakat tidak berhak memilikinya
2)      Pengambilan keputusan tentang apa yang akan diproduksi, berapa banyak, bagaimana, kapan, dimana dan berapa harganya dilakukan oleh negara
3)      Mekanisme pasar diganti dengan perencanaan terpusat oleh pemerintah pusat, sehingga produksi, distribusi dan konsumsi diatur oleh negara.
4)      Inisiatif dan kreativitas ekonomi masyarakat dan swasta tidak dikehendaki oleh Negara, seringkali disebut sistem ekonomi ekstrim kiri
3.Sistem Ekonomi Sosialis Demokrasi/Campuran
1)      Perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis dan komunis, yang membedakan adalah derajat dominasi antara dua sistem tersebut, dan hal tersebut dipengaruhi oleh sistem nilai dan falsafah bangsa.
2)      Pemilikan negara berdampingan dengan kepemilikan swasta, ettapi dalam hal-hal tertentu negara bisa memonopoli karena kepentingan rakyat.
3)      Mekanisme pasar diimbangi dengan perencanaan dari negara lewat aturan-aturan untuk memperlancar produksi, distribusi dan konsumsi.
4)      Inisiatif dan kerativitas ekonomi dari swasta/masyarakat dikembangkan dan negara memberikan motivasim bimbingan dan pengawasan.
Dewasa ini, tidak ada satupun sistem ekonomi yang murni kapitalis ataupun komunis, yang ada adalah perbedaan derajat kekuasaan negara dan pengakuan keberadaan swasta yang berbeda antara negara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh sejarah latar belakang suatu negara serta sistem nilai, falsafah hidup serta kondisi sosial budaya yang dianut oleh suatu negara.

F. Aplikasi Ilmu Ekonomi
1.      Positive Economics
Adalah ilmu ekonomi deskripstif yang mempelajari tentang bagaimana suatu komoditi diproduksi, didistribusi dan dikonsumsi dengan menggunakan efisiensi alokasi sumber daya sebagaimana adanya seperti yang dihasilkan dari perhitungan-perhitungan kuantitatif, tanpa melihat apakah efisiensi alokasi tersebut diingini oleh masyarakat atau tidak. Jadi positive economics sifatnya adalah “value free” atau bebas nilai yang berkembang di dalam masyarakat.
2.      Normative Economics
Adalah ilmu ekonomi preskriptif yang mempelajari tentang bagaimana menentukan pilihan, tindakan dan kegiatan ekonomi sesuai dengan nilai,konsep dan teori ekonomi yang seharusnya.

G. Kajian Ilmu Ekonomi
Meski ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas, namun secara garis besar teori ekonomi dibagi 2 yaitu :
1.Teori Mikro Ekonomi
Didefinisikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa
mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian
yang bersifat spesifik. Teori Mikro Ekonomi membahas masalah ekonomi pokok, meliputi :
a)      .Penjelasan tentang proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar. Analisa tersebut dinamakan teori harga. Teori harga hanya menjelaskan bagaimana para pembeli dan para penjual bertindak dalam pasar. Selanjutnya teori tersebut menjelaskaan bagaimana tindakan-tindakan mereka menentukan jumlah jumlah barang yang diperjualbelikan dan tingkat harga dari barang tersebut.
b)      Penjelasan tentang Teori Produksi, yaitu mekanisme penentuan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimalpada produsen. Mekanisme pemilihan faktor-faktor produksi untuk meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan. Analisa tersebut disebut dinamakan teori produksi.Teori ini hanya menunjukkan tentang cara seorang produsen menentukan tingkat produksi yang memberikan keuntungan makasimal.
c)      Penjelasan mengenai faktor-faktor yang menetukan pendapatan masing-masing fakta produksi. Analisa tersebut dinamakan teori distribusi.Dalam teori ini diterangkan tentang faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang dibayar kepada modal yang digunakan, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.



2.Teori Makro Ekonomi
Merupakan analisis atas keseluruhan kegiatan ekonomi secara agregat. Analisisnya bersifat global dengan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.

2.2 Pengertian Ilmu Kesehatan
Ilmu kesehatan adalah kelompok disiplin ilmu terapan yang menangani kesehatan manusia dan hewan. Ada dua bagian ilmu kesehatan: studi, riset, dan pengetahuan mengenai kesehatan, serta aplikasi pengetahuan tersebut untuk meningkatkan kesehatan, mengobati penyakit, dan memahami fungsi-fungsi biologis pada manusia dan hewan. Riset yang dilakukan terutama bertumpu pada ilmu-ilmu utama biologi, kimia, dan fisika, dan juga ilmu sosial (seperti sosiologi medis). Bidang ilmu lain yang memberikan kontribusi penting bagi ilmu kesehatan termasuk biokimia, bioteknologi, rekayasa, epidemiologi, genetika, ilmu perawatan, farmakologi, farmasi, kesehatan masyarakat, kedokteran, okupasi terapi. Dalam hal ini lebih mendalami ilmu kesehatan masyarakat, Ilmu Kesehatan Masyarakat menurut Winslow adalah  art dan science dalam :
1.      Upaya pencegahan penyakit
2.      Upaya memperpanjang harapan hidup
3.      Upaya meningkatkan derajat kesehatan dan efisiensi
Dengan cara :
1.      Penyehatan lingkungan
2.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit
3.      Pendidikan kesehatan bagi masyarakat
4.      Pengorganisasian pelayanan kesehatan
5.      Pengembangan organisasi sosial untuk menjamin standar hidup yang cukup

2.3 Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak macamnya. Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:
  1. Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
  2. Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.
A. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
1.      Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama) Pelayanan Kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan.
2.      Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua) Diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.
3.      tertiary Health Service (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga) Pelayanan kesehatan merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli

B. Lembaga Pelayanan Kesehatan
Lembaga Pelayanan Kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan sangat bervariasi berdasarkan tujuan pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, comunity based agency dan hospice.
1.      Rawat Jalan
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang memungkinkan tidak terjadi rawat inap.
2.      Institusi
Lembaga ini merupakan pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat kesehatan seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain lain.
3.      Community Based Agency
Bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek rawat keluarga dan lain lain.
4.      Hospice
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang di fokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan biasanya digunakan dalam home care.


2.4 Aspek Ekonomi Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
Ilmu ekonomi kesehatan dalah penerapan teori, konsep dan teknik ekonomi dalam bidang Kesehatan, integrasi dari 2 cabang ilmu : ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan masyarakat. Ekonomi Kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi  kesehatan untuk mencapai derajat  kesehatan optimal. Ilmu ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Ilmu  ekonomi  berperan  dalam  rasionalisasi  pemilihan  dan pelaksanaan  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  pelayanan  kesehatan, terutama  yang  menyangkut  penggunaan  sumber  daya  yang  terbatas. Dengan  diterapkannya  ilmu  ekonomi  dalam  bidang  kesehatan,  maka kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost Efective. Ada tiga kata kunci dalam definisi tersebut :
1.      Ilmu ekonomi : positive dan normative/welfare economics
2.      Upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya upaya Kesehatan meliputi : upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Faktor yang mempengaruhinya : faktor genetik, faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, biologi, ipolek, sosbud).
3.      Derajat kesehatan yang optimal Menurut WHO, derajat kesehatan optimal adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial sehingga seseorang dapat menikmati hidupnya secara produktif.
Selama ini dimensi ekonomi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan masih jarang atau sedikit mendapatkan perhatian. Perubahan mendasar terjadi selama dua dekade terakhir, yaitu ketika sektor kesehatan menghadapi kenyataan bahwa sumber daya yang tersedia (khususnya dana) jumlahnya semakin jauh dari mencukupi. Keterbatasan itu mendorong masuknya disiplin ilmu ekonomi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sektor kesehatan. Pembahasan dalam ekonomi kesehatan menyangkut pertanyaan -pertanyaan:
1.      Pelayanan kesehatan apa yang perlu diproduksi ?
2.      Berapa besar biaya produksinya ?
3.      Bagaimana mobilitas dana kesehatan (siapa yang membayar dan berapa besar)?
4.      Bagaimana utilisasi pelayanan kesehatan (Siapa yang menggunakan dan berapa banyak) ?
5.      Berapa besar manfaat (benefit) investasi pelayanan kesehatan tersebut ?

A. Ekonomi Kesehatan membahas tentang :
1.      Alokasi sumber daya pada berbagai kegiatan peningkatan kesehatan
2.      Jumlah penggunaan sumber daya di bidang kesehatan
3.      Pengorganisasian dan pendanaan institusi-institusi kesehatan
4.      Efisiensi alokasi sumber daya dan penggunaannya untuk tujuan-tujuan kesehatan
5.      Dampak terhadap pelayanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif
baik individu maupun masyarakat ‘Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal’ . Ruang Lingkup Sasaran Ekonomi Kesehatan :
1. Konsumen
2. Pemerintah
3. Provider (public-private), termasuk profesional investor.
Ilmu ekonomi telah berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan, terutama menyangkut penggunaan sumber daya. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka segala kegiatan yang dilaksanakan harus memenuhi kriteria esisiensi (cost-effective). Penerapan Ilmu ekonomi (dengan fokus efisiensi) pada kesehatan (dengan fokus kepentingan individu) terkadang sulit karena kekhasan sektor kesehatan. Misalnyam pada penyakit koma yang harus dibantu dengan alat bantu pernafasan, menjadi tidak efisien secara ekonomi. Jadi penting untuk dapat diingat bahwa dalam mempelajari ekonomi kesehatan, penggunaan ekonomi adalah sebagai tuntunan saja, dan tetap prioritasnya adalah kesehatan. Dalam penerapan ilmu ekonomi di bidang kesehatan, perlu memperhatikan sifat dan ciri khusus sektor kesehatan.

B. Ekonomi Kesehatan Sebagai Welfare Economics
Dalam ekonomi ada 2 bidang telaahan, yaitu :
1. Positive Economics
 Adalah suatu bidang ekonomi yang menggunakan efisiensi alokasi sumber daya sebagaimana adanya seperti yang dihasilkan dari perhitungan-perhitungan kuantitatif, tanpa melihat apakah efisiensi alokasi tersebut diingini masyarakat atau tidak bersifat Value Free atau bebas nilai
2. Welfare Economics/Normative Economics
Adalah sintesis positif ekonomi dan ilmu politik, dimana essensi positive economics dihubungan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat mencakup topik-topik : Eksternalitas, public goods, consumer ignorance . Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi untuk menentuan pilihan-pilihan dalam berbagai upaya kesehatan. Pilihan bagaimana sumber daya dapat dimobilisasi (misal : pilihan antara peran pemerintah dan swasta, antara sistem asuransi dan pembayaran langsung, dll) . Pilihan jenis dan jumlah sumber daya yang dipergunakan, pilihan antara jenis dan volume upaya yang dilakukan, pilihan tentang distribusi dan utilisasi produk upaya tersebut oleh masyarakat

C. Ciri Khusus Sektor Kesehatan :
1.      Kejadian penyakit tidak terduga
Orang tidak bisa menduga tentang penyakit yang akan dideritanya, oleh sebab itu tidak diketahui secara pasti pelayanan kesehatan apa yang dibutuhkan. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti seseoarang menghadapi suatu risiko (risk) sakit dan risiko harus mengeluarkan biaya pengobatan.
2.      Consumer Ignorance
Konsumen sangat tergantung pada provider pelayanan kesehatan. Dimana konsumen tidak tahu banyak tentang jenis pemeriksaan dan pengobatan yang dibutuhkannya providerlah yang menentukan jenis dan volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh konsumen.
3.      Sehat dan Pelayanan Kesehatan sebagai Hak
Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen daar kebutuhan manusia yang senantiasa harus dipenuhi, terlepas kemampuan seseorang untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi pelayanan kesehatan sering dilakukan atas dasar kebutuhan (needs) dan bukan atas dasar kemampuan membayar (demand)
4.      Eksternalitas
Efek dari eksternalitas memberikan dampak (positif/negatif) yang dialami orang lain sebagai akibat perbuatan seseorang.
1)      Public good :
a. Merupakan komoditi bagi masyarakat
b. Social Marginal Benefit : Manfaat dirasakan oleh seluruh masyarakat
c. Berbentuk pelayanan pencegahan
d.Misal : Imunisasi
2)      Private good :
a. Berbentuk pelayanan kuratif
b. Private Marginal Benefit : manfaat dirasakan oleh individu
5.      Motif Non Profit
Secara ideal mengambil keuntungan maksismum (profit maximization) bukanlah tujuan utama pelayanan kesehatan. Pendapat yang dianut adalah “orang tidak layak mengambil keuntungan dari penyakit orang lain “
6.      Padat Karya
Adanya kecenderungan/trend tenaga kesehatan spesialis ke super spesialis menyebabkan komponen tenaga dalam pelayanan kesehatan semakin besar. Komponen tenaga tersebut bisa mencapai 40-60% dari keseluruhan biaya.
7.      Mix Outputs
Sejumlah pelayanan kesehatan berupa : pemeriksaan, diagnosis, perawatan, terapi, nasehat kesehatan menunjukkan keragaman antar individu tergantung dengan jenis penyakitnya.
8.      Upaya Kesehatan sebagai Konsumsi dan Investasi
Upaya kesehatan dalam jangka pendek akan menunjukkan sifat konsumtif, dan tidak memberikan return on investement secara jelas. Oleh sebab itu seringkali sektor kesehatan berada pada urutan bawah dalam skala prioritas pembangunan, terlebi bila berat pembangunan adalah pembangunan perekonomian. Namun sesungguhnya kesehatan merupakan adalah suatu investasi, untuk jangka panjang.
9.      Restriksi Berkompetisi
Adanya pembatasan dalam praktek berkompetisi/bersaing. Ini menyebabkan mekanisme pasar dalam pelayanan kesehatan tidak sesempurna mekanisme pasar untuk komoditi lain. Dalam mekanisme pasar, wujud kompetisi adalah kegiatan pemasaran (promosi, iklan, dll) sedangkan sektor kesehatan tidak pernah terdengar adanya promosi, discount, bonus atau banting harga dalam pelayanan kesehatan.

D. Bidang Kajian Ekonomi Kesehatan :
1. Mikro
Menelaah isyu atau program spesifik sektor kesehatan, misalnya menyangkut aspek produktif (supply) dan aspek konsumsi (utilization atau demand) pelayanan atau program kesehatan.
1. Aspek produksi :

a)      menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan : fasilitas, bahan-bahan, tenaga kesehatan,dll. Analisis biaya dari berbagai program dapat memberi gambaran tentang cost effective dan cost effisien.
b)      menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan : apa saja sumber biaya program kesehatan tertentu (pemerintah, swasta, out of pocket payment,dll), berapa besarnya, bagaimana trend-nya, bagaimana sistem mobilisasinya (asuransi, grant, anggaran pemerintah, dll)
c)      menelaah aspek aspek alokasi sumber daya tersebut : vertikal, antar program, antar mata anggaran program,dll.
2. Aspek konsumsi :

a)      menelaah pola pengunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut fasilitas, strata pendapatan, strata pendidikan, kota-desa, kelompok umur, pekerjaan, dll.
b)      menelaah bagaimana pengaruh faktor-faktor tertentu terhadap pola konsumsi pelayanan kesehatan ; tarif, subsidi, asuaransi kesehatan, pendapat, opportunity cost, dll.
2. Makro
a)      Menelaah sektor kesehatan secara menyeluruh serta hubungannya secara timbal balik dengan sektor-sektor sosial ekonomi lainnya.
b)      Bertujuan : mengkuantifikasi kontribusi sektor kesehatan bagi pembangunan ekonomi.
c)      Dihitung ‘benefit’ sektor kesehatan dalam ukuran moneter
d)     Juga melihat apa pengaruh kebijakan dan pembangunan sektor lain terhadap derajat kesehatan.

E. Aplikasi dan Isyu Pokok Ekonomi Kesehatan
       I.            Mobilisasi sumber daya
Sumber daya dalam sumber daya ini, yaitu pembiayaan dan tenaga. Misalnya, dalah hal besarnya anggaran pemerintah yang seharusnya dialokasikan untuk sektor kesehatan, tentang volume pinjaman luar negeri dan pengaturan tarif, penggerakan tenaga masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
a. Anggaran pemerintah
APBN = 2-3% : 6 % : 9,9 %
b. Asuransi kesehatan, Dana Sehat Yang masih dipertanyakan adalah :
1.      Asuransi compulsary atau voluntary
2.      Bagaimana dengan manfaatnya
3.      Dampaknya terhadap pelayanan kesehatan pedesaan . Dana sehat, iurannya rendah  tetapi beban subsidi pemerintah tinggi
4.      Demand masyarakat terhadap asuransi
5.      Sejauh mana resiko biaya karena sakit disadari dan dirasakan masyarakat
c. Penyesuaian Tarif
Kebijaksanaan RS untuk lebih mandiri dalam pembiayaan berdampak pada penyesuaian tarif oleh RS . Alasan :
1.      Isyu pemerataan (equity)
2.      Terbatasnya anggaran kesehatan.
3.      Biaya operasional dan investasi RS swasta terus bertambah mahal.
4.      RS dituntut menyediakan fasilitas dan keahlian sesuai pola penyakit yang makin ‘canggih’
5.      Segmen masyarakat ; demand lebih tinggi terhadap pelayanan kualitas tinggi : penyesuaian tarif
6.      Isyu efisiensi sosial
Pelayanan kesehatan yang memberikan manfaat bukan saja individu tetapi juga kepada masyarakat : efek eksternalitas

    II.            Alokasi sumber daya
Ekonomi kesehatan dapat pula untuk menentukan untuk apa dan kemana sebaiknya berbagai sumber daya tersebut dimanfaatkan. Pengalihan alokasi ke pembiayaan PHC (Public Health Care)

 III.            Efisiensi dan efektivitas
CEA (Cost Effective Analysis) merupakan instrumen potensial untuk menentukan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan guna menghemat pemanfaatan sumber daya. Misal, untuk membantu pengambilan keputusan
a.       Apakah CT scan diperlukan, melihat proyeksi utilisasi alat tersebut di masa yang akan datang.
b.      Apakah tenaga dokter diperlukan untuk setiap Pusksmas ?

       IV.      Mekanisme Pasar dan Peran Swasta Sebagai Provider
Asumsi : efisiensi dan kualitas meningkat karena adanya persaingan antar provider sehingga menghasilkan harga tertentu (dimana penyediaan pelayanan seimbang dengan permintaan)
Argumentasi :
Asumsi 1 : konsumen mempunyai informasi yang jelas tentang variasi kualitas komoditi pelayanan kesehatan, khususnya RS. Kenyataan : “ consumer ignorance “ Asumsi 2 : suplier mudah memasuki pasar dan dengan mudah sewaktu-waktu keluar Kenyataan : RS akan terus beroperasi
a.       interaksi supply dan demand tidak sempurna, dimana perilaku suplier tidak ditentukan oleh pasar, tetapi dominan menentukan harga.
b.      Perlunya evaluasi, bahwa mekanisme pasar menjamin terwujudnya efisiensi dan equity, sehingga diberikan alternatif lain: ‘asuransi’, yang sudah diperhitungkan :
1)      nilai moneternya
2)      standar pelayanan
3)      tujuan : pemerataan efisiensi dan kualitas

F. Metode Evaluasi Ekonomi di Bidang Kesehatan
Yang dimaksud dengan evaluasi ekonomi adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan :
1.      Input dan sekaligus output atau cost dan consequences
2.      Memperhatikan masalah pilihan (choice), mengingat sumber daya itu terbatas sehingga tidak mungkin untuk dapat memproduksi semua output, karenanya pemilihan harus dilakukan.
Ada 4 langkah yang harus dilakukan dalam mengerjakan evaluasi ekonomi :
a. Identifikasi
b. Mengukur
c. Menilai
d. Membandingkan
Ada 2 ciri pokok evaluasi ekonomi, yaitu :
a. Membandingakan dua pilihan atau lebih.
b. Menghitung biaya maupun hasilnya (consequences)
Namun dalam pelaksanaannya, bisa bersifat :
Full economics evaluation , bila kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi. Partial economics evaluation, bila evaluasi dilakukan hanya pada satu bagian saja. Dan kelemahannya, tidak bisa menjawab pertanyaan tentang efisiensi. Sumbangan ekonomi terhadap bidang kesehatan :
a.       tercapainya efisiensi
b.      efektivitas
c.       optimalisasi dari alokasi
d.      mobilisasi dan utilisasi sumber daya kesehatan
Beberapa Metode :
1. Teknik Evaluasi Ekonomi
a.       CBA (Cost Benefit Analysis)
b.      CEA (Cost Effctivness Analysis)
c.       Cost Analysis
d.      Demand dan Supply Pelayanan Kesehatan
2. Teknik Analisis Ekonomi
a.       BEP (Break Even Point)
b.      ROI (Return of Investmen)
c.       Payback Period, dll
3. Keuangan
a.       Metode RR keuangan (akuntansi)
b.      neraca keuangan, laba-rugi

III. Kesimpulan
Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat, pembangunan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Ilmu ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Ilmu  ekonomi  berperan  dalam  rasionalisasi  pemilihan  dan pelaksanaan  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  pelayanan  kesehatan, terutama  yang  menyangkut  penggunaan  sumber  daya  yang  terbatas.






























DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar