Nama : Christania
Muntiaha
Nim :
14111101103
Kelas : AKK-05
I. Latar Belakang
Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan
harga dan kuantitas (jumlah barang). Teori asas penawaran dan permintaan (laws
of supply and demand) menyatakan bahawa keseimbangan harga pasaran dan kuantiti
sesuatu barang berada pada titik pertemuan antara permintaan pengguna dan
penawaran pengeluar. Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan,
penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Ekonomi
dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat, pembangunan ekonomi
sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada
kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat
adalah suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan social tidak terbatas
pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja. Salah satu sasaran yang ingin
dicapai dalam sistem kesehatan national adalah menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat secara ekonomis,
serta tersedianya pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada di tangan
pemerintah melainkan mengikutsertaan sebesar-besarnya peran aktif segenap
anggota masyarakat. Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat utama
untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Definisi pelayanan kesehatan menurut
Prof. Dr. Soekitjo Notoatmojo pelayanan kesehatan adalah sebuah subsistem
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan prefentif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan
yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan suatu yang sangat penting di dalam dunia
kesehatan, khususnya di Indonesia. Melalui hal ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan
cara efektif dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan
diantaranya perawat, dokter, atau orang-orang kesehatan yang saling
menunjang.
II. Pembahasan
2.1 Pengertian Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos. Oikos
berarti rumah tangga atau keluarga sedangkan nomos berarti aturan atau
peraturan. Sehingga menurut istilah bahwa ekonomi adalah manajemen atau
peraturan rumah tangga. Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Ilmu ekonomi juga merupakan ilmu mengenai induvidu atau masyarakat
yang membuat pilihan dengan atau tanpa uang, dan menggunakan sumber daya
terbatas untuk menghasilkan barang/jasa serta mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya
kelangkaan. Seseorang
harus melakukan pilihan karena adanya sumber daya yang terbatas, sementara
kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas. Kebutuhan (need) yang
dibahas dalam ilmu ekonomi adalah kebutuhan ekonomi. Sifat
Kebutuhan Ekonomi :
1. Berbeda antara orang yang
satu dengan yang lain
2. Tidak sama sepanjang waktu
3. Berkembang baik jumlah
maupun kualitas
4. Bisa bersifat saling melengkapi
atau saling bertentangan
A.
Jenis Kebutuhan :
1. Kebutuhan primer – sekunder
– tertier
2. Kebutuhan jasmani – rohani
3. Kebutuhan masa kini – yang
akan datang
4. Kebutuhan manusia minta
dipenuhi/dipuaskan, dengan cara pemenuhannya melalui menggunakan/mengkonsumsi
barang/jasa.
B.
Jenis Barang dan Jasa :
1. Barang privat –publik
2. Barang konsumsi –produksi
3. Barang Substitusi (saling
mengganti) –komplementer (saling melengkapi)
4. Barang konkrit –abstrak
(jasa)
Biaya Kesempatan (OpportunityCost) adalah
pengorbanan (biaya) yang harus dibayar karena kita memilih suatu alternatif dan
bukan alternatif yang lain.Pengorbanan tersebut dicari yang terkecil. Sumber
Daya Yang Terbatas (Scarcity of Resource).
C.
Jenis Sumber Daya :
1. Sumber daya alam (natural
resources)
2. Sumber daya manusia (human
resources)
3. Sumber daya modal (capital
resources)
4. Keahlian kewiraswastaan
(entrepreneurship)
5. Teknologi dan manajemen
Untuk
mendapatkan sumber daya yang terbatas dibutuhkan pengorbanan. Selain itu sumber
daya yang terbatas mempunyai alternatif penggunaan, sehingga dipilih untuk
dimanfaatkan/dibuat menjadi barang/jasa.
D.
Tujuan Ekonomi :
Inti
dari tujuan ekonomi adalah individu/masyarakat menjadi makmur terpenuhi
kebutuhan ekonominya dan bukan kebutuhan non ekonomi.
E.
Sistem Ekonomi :
Definisi
:
hubungan
atau keterkaitan antara komponen (unsur) ekonomi dalam kerangka hukum,
adat/budaya dan politik yang mengatur
begaimana komponen-komponen tersebut melakukan aktivitasnya menuju
cita-cita atau tujuan tertentu.
1.Sistem
Ekonomi Kapitalis
1) Sistem ekonomi yang
mengandalkan laissez faire (kebebasan) dan
persaingan.
2) Swasta bebas melakukan
produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa
3) Pemilikan sumber daya dan
alat produksi oleh swasta (perorangan/kelompok)
4) Berproduksi untuk dijual di
pasar dengan situasi persaingan dan
digerakkan oleh mekanisme pasar dan kekuatan pasar (demand dan supply)
5) Peran negara sebagai
penguasa sangat kecil
6) Tujuan : mencari laba atau
keuntungan setinggi-tingginya Seringkali disebut sistem ekonomi yang ekstrim
kanan
.
2.Sistem
Ekonomi Komunis/Terpusat/Terencana
1) Pemilikan sumber daya/alat
produksi oleh negara, sawsta dan masyarakat tidak berhak memilikinya
2) Pengambilan keputusan
tentang apa yang akan diproduksi, berapa banyak, bagaimana, kapan, dimana dan
berapa harganya dilakukan oleh negara
3) Mekanisme pasar diganti
dengan perencanaan terpusat oleh pemerintah pusat, sehingga produksi,
distribusi dan konsumsi diatur oleh negara.
4) Inisiatif dan kreativitas
ekonomi masyarakat dan swasta tidak dikehendaki oleh Negara, seringkali disebut
sistem ekonomi ekstrim kiri
3.Sistem
Ekonomi Sosialis Demokrasi/Campuran
1) Perpaduan antara sistem
ekonomi kapitalis dan komunis, yang membedakan adalah derajat dominasi antara
dua sistem tersebut, dan hal tersebut dipengaruhi oleh sistem nilai dan
falsafah bangsa.
2) Pemilikan negara
berdampingan dengan kepemilikan swasta, ettapi dalam hal-hal tertentu negara
bisa memonopoli karena kepentingan rakyat.
3) Mekanisme pasar diimbangi
dengan perencanaan dari negara lewat aturan-aturan untuk memperlancar produksi,
distribusi dan konsumsi.
4) Inisiatif dan kerativitas
ekonomi dari swasta/masyarakat dikembangkan dan negara memberikan motivasim
bimbingan dan pengawasan.
Dewasa
ini, tidak ada satupun sistem ekonomi yang murni kapitalis ataupun komunis,
yang ada adalah perbedaan derajat kekuasaan negara dan pengakuan keberadaan
swasta yang berbeda antara negara yang satu dengan yang lain. Perbedaan
tersebut dipengaruhi oleh sejarah latar belakang suatu negara serta sistem nilai,
falsafah hidup serta kondisi sosial budaya yang dianut oleh suatu negara.
F.
Aplikasi Ilmu Ekonomi
1. Positive Economics
Adalah ilmu ekonomi
deskripstif yang mempelajari tentang bagaimana suatu komoditi diproduksi,
didistribusi dan dikonsumsi dengan menggunakan efisiensi alokasi sumber daya
sebagaimana adanya seperti yang dihasilkan dari perhitungan-perhitungan
kuantitatif, tanpa melihat apakah efisiensi alokasi tersebut diingini oleh
masyarakat atau tidak. Jadi positive economics sifatnya adalah “value free”
atau bebas nilai yang berkembang di dalam masyarakat.
2. Normative Economics
Adalah ilmu ekonomi
preskriptif yang mempelajari tentang bagaimana menentukan pilihan, tindakan dan
kegiatan ekonomi sesuai dengan nilai,konsep dan teori ekonomi yang seharusnya.
G.
Kajian Ilmu Ekonomi
Meski
ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas, namun secara garis besar teori ekonomi
dibagi 2 yaitu :
1.Teori
Mikro Ekonomi
Didefinisikan
sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa
mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian
yang
bersifat spesifik. Teori Mikro Ekonomi membahas masalah ekonomi pokok, meliputi
:
a) .Penjelasan tentang proses
penentuan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar.
Analisa tersebut dinamakan teori harga. Teori harga hanya menjelaskan bagaimana
para pembeli dan para penjual bertindak dalam pasar. Selanjutnya teori tersebut
menjelaskaan bagaimana tindakan-tindakan mereka menentukan jumlah jumlah barang
yang diperjualbelikan dan tingkat harga dari barang tersebut.
b) Penjelasan tentang Teori
Produksi, yaitu mekanisme penentuan tingkat produksi yang akan memberikan
keuntungan maksimalpada produsen. Mekanisme pemilihan faktor-faktor produksi
untuk meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan. Analisa tersebut
disebut dinamakan teori produksi.Teori ini hanya menunjukkan tentang cara
seorang produsen menentukan tingkat produksi yang memberikan keuntungan
makasimal.
c) Penjelasan mengenai
faktor-faktor yang menetukan pendapatan masing-masing fakta produksi. Analisa
tersebut dinamakan teori distribusi.Dalam teori ini diterangkan tentang
faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang
dibayar kepada modal yang digunakan, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para
pengusaha.
2.Teori
Makro Ekonomi
Merupakan
analisis atas keseluruhan kegiatan ekonomi secara agregat. Analisisnya bersifat
global dengan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
unit-unit kecil dalam perekonomian.
2.2
Pengertian Ilmu Kesehatan
Ilmu kesehatan adalah kelompok disiplin ilmu terapan yang menangani kesehatan manusia dan hewan. Ada dua bagian ilmu kesehatan: studi, riset, dan pengetahuan mengenai kesehatan, serta aplikasi pengetahuan tersebut
untuk meningkatkan kesehatan, mengobati penyakit, dan memahami fungsi-fungsi
biologis pada manusia dan hewan. Riset yang dilakukan terutama bertumpu pada
ilmu-ilmu utama biologi, kimia, dan fisika, dan juga ilmu sosial (seperti sosiologi medis). Bidang ilmu lain yang memberikan kontribusi penting
bagi ilmu kesehatan termasuk biokimia, bioteknologi, rekayasa, epidemiologi, genetika, ilmu perawatan, farmakologi, farmasi, kesehatan
masyarakat, kedokteran, okupasi terapi. Dalam hal ini lebih mendalami ilmu kesehatan
masyarakat, Ilmu
Kesehatan Masyarakat menurut Winslow adalah
art dan science dalam :
1. Upaya pencegahan penyakit
2. Upaya memperpanjang harapan
hidup
3. Upaya meningkatkan derajat
kesehatan dan efisiensi
Dengan
cara :
1. Penyehatan lingkungan
2. Pencegahan dan
pemberantasan penyakit
3. Pendidikan kesehatan bagi
masyarakat
4. Pengorganisasian pelayanan
kesehatan
5. Pengembangan organisasi
sosial untuk menjamin standar hidup yang cukup
2.3
Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan
adalah sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat. definisi pelayanan
kesehatan menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
Sedangkan menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan
sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat. definisi pelayanan kesehatan
menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan batasan seperti di atas, mudah
dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya. Menurut
pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan
kesehatan secara umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:
- Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.
- Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.
A. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama) Pelayanan Kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada
masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan.
2. Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua) Diperlukan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit atau rawat inap dan dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.
3. tertiary Health Service (Pelayanan Kesehatan Tingkat
Ketiga) Pelayanan kesehatan merupakan tingkat pelayanan yang
tertinggi. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli
B. Lembaga Pelayanan Kesehatan
Lembaga Pelayanan
Kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam
rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan sangat
bervariasi berdasarkan tujuan pelayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan,
institusi kesehatan, comunity based agency dan hospice.
1. Rawat Jalan
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang memungkinkan tidak terjadi rawat inap.
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang memungkinkan tidak terjadi rawat inap.
2. Institusi
Lembaga ini merupakan pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat kesehatan seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain lain.
Lembaga ini merupakan pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat kesehatan seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, dan lain lain.
3. Community Based Agency
Bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek rawat keluarga dan lain lain.
Bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek rawat keluarga dan lain lain.
4. Hospice
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang di fokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan biasanya digunakan dalam home care.
Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang di fokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan biasanya digunakan dalam home care.
2.4
Aspek Ekonomi Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan
Ilmu ekonomi kesehatan
dalah penerapan teori, konsep dan teknik ekonomi dalam bidang Kesehatan,
integrasi dari 2 cabang ilmu : ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan masyarakat.
Ekonomi Kesehatan adalah penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan untuk mencapai derajat
kesehatan optimal. Ilmu
ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi dalam bidang
kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Ilmu
ekonomi berperan dalam
rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan,
terutama yang menyangkut
penggunaan sumber daya
yang terbatas. Dengan diterapkannya
ilmu ekonomi dalam
bidang kesehatan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan harus
memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost
Efective. Ada tiga kata kunci dalam definisi tersebut :
1. Ilmu ekonomi : positive dan
normative/welfare economics
2. Upaya kesehatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya upaya Kesehatan meliputi : upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Faktor yang mempengaruhinya : faktor
genetik, faktor perilaku, faktor lingkungan (fisik, biologi, ipolek, sosbud).
3. Derajat kesehatan yang
optimal Menurut WHO, derajat kesehatan optimal adalah keadaan sehat jasmani,
rohani dan sosial sehingga seseorang dapat menikmati hidupnya secara produktif.
Selama ini dimensi ekonomi
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan masih jarang
atau sedikit mendapatkan perhatian. Perubahan mendasar terjadi selama dua
dekade terakhir, yaitu ketika sektor kesehatan menghadapi kenyataan bahwa
sumber daya yang tersedia (khususnya dana) jumlahnya semakin jauh dari
mencukupi. Keterbatasan itu mendorong masuknya disiplin ilmu ekonomi dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sektor kesehatan. Pembahasan dalam
ekonomi kesehatan menyangkut pertanyaan -pertanyaan:
1. Pelayanan kesehatan apa
yang perlu diproduksi ?
2. Berapa besar biaya
produksinya ?
3. Bagaimana mobilitas dana
kesehatan (siapa yang membayar dan berapa besar)?
4. Bagaimana utilisasi pelayanan
kesehatan (Siapa yang menggunakan dan berapa banyak) ?
5. Berapa besar manfaat
(benefit) investasi pelayanan kesehatan tersebut ?
A.
Ekonomi Kesehatan membahas tentang :
1. Alokasi sumber daya pada
berbagai kegiatan peningkatan kesehatan
2. Jumlah penggunaan sumber
daya di bidang kesehatan
3. Pengorganisasian dan
pendanaan institusi-institusi kesehatan
4. Efisiensi alokasi sumber
daya dan penggunaannya untuk tujuan-tujuan kesehatan
5. Dampak terhadap pelayanan
kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif
baik
individu maupun masyarakat ‘Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal’ . Ruang Lingkup Sasaran Ekonomi Kesehatan :
1.
Konsumen
2.
Pemerintah
3.
Provider (public-private), termasuk profesional investor.
Ilmu ekonomi telah berperan dalam
rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pelayanan
kesehatan, terutama menyangkut penggunaan sumber daya. Dengan diterapkannya
ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka segala kegiatan yang dilaksanakan
harus memenuhi kriteria esisiensi (cost-effective). Penerapan Ilmu
ekonomi (dengan fokus efisiensi) pada kesehatan (dengan fokus kepentingan
individu) terkadang sulit karena kekhasan sektor kesehatan. Misalnyam pada
penyakit koma yang harus dibantu dengan alat bantu pernafasan, menjadi tidak
efisien secara ekonomi. Jadi penting untuk dapat diingat bahwa dalam
mempelajari ekonomi kesehatan, penggunaan ekonomi adalah sebagai tuntunan saja,
dan tetap prioritasnya adalah kesehatan. Dalam penerapan ilmu ekonomi di bidang
kesehatan, perlu memperhatikan sifat dan ciri khusus sektor kesehatan.
B. Ekonomi
Kesehatan Sebagai Welfare Economics
Dalam ekonomi ada 2 bidang telaahan, yaitu :
1. Positive Economics
Adalah suatu bidang ekonomi yang menggunakan
efisiensi alokasi sumber daya sebagaimana adanya seperti yang dihasilkan dari
perhitungan-perhitungan kuantitatif, tanpa melihat apakah efisiensi alokasi
tersebut diingini masyarakat atau tidak bersifat Value Free atau bebas nilai
2. Welfare
Economics/Normative Economics
Adalah
sintesis positif ekonomi dan ilmu politik, dimana essensi positive economics
dihubungan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat mencakup topik-topik :
Eksternalitas, public goods, consumer ignorance . Ekonomi kesehatan merupakan aplikasi ilmu ekonomi untuk menentuan
pilihan-pilihan dalam berbagai upaya kesehatan. Pilihan bagaimana sumber
daya dapat dimobilisasi (misal : pilihan antara peran pemerintah dan swasta,
antara sistem asuransi dan pembayaran langsung, dll) . Pilihan jenis dan jumlah
sumber daya yang dipergunakan, pilihan antara jenis dan volume upaya yang
dilakukan, pilihan tentang distribusi dan utilisasi produk upaya tersebut oleh
masyarakat
C. Ciri Khusus Sektor Kesehatan :
1.
Kejadian penyakit tidak terduga
Orang tidak bisa menduga tentang penyakit
yang akan dideritanya, oleh sebab itu tidak diketahui secara pasti pelayanan
kesehatan apa yang dibutuhkan. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti seseoarang
menghadapi suatu risiko (risk)
sakit dan risiko harus mengeluarkan biaya pengobatan.
2.
Consumer Ignorance
Konsumen sangat tergantung pada provider
pelayanan kesehatan. Dimana konsumen tidak tahu banyak tentang jenis
pemeriksaan dan pengobatan yang dibutuhkannya providerlah yang menentukan jenis
dan volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh konsumen.
3.
Sehat dan Pelayanan Kesehatan sebagai Hak
Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup
sehat adalah elemen daar kebutuhan manusia yang senantiasa harus dipenuhi,
terlepas kemampuan seseorang untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi
pelayanan kesehatan sering dilakukan atas dasar kebutuhan (needs) dan bukan atas dasar kemampuan
membayar (demand)
4.
Eksternalitas
Efek dari eksternalitas memberikan dampak
(positif/negatif) yang dialami orang lain sebagai akibat perbuatan seseorang.
1)
Public good :
a.
Merupakan komoditi bagi masyarakat
b. Social Marginal Benefit :
Manfaat dirasakan oleh seluruh masyarakat
c. Berbentuk
pelayanan pencegahan
d.Misal : Imunisasi
2) Private good :
a.
Berbentuk pelayanan kuratif
b.
Private Marginal Benefit : manfaat dirasakan oleh individu
5.
Motif Non Profit
Secara ideal mengambil keuntungan maksismum (profit
maximization) bukanlah tujuan utama pelayanan kesehatan. Pendapat yang
dianut adalah “orang tidak layak mengambil keuntungan dari penyakit orang lain
“
6.
Padat Karya
Adanya kecenderungan/trend tenaga kesehatan
spesialis ke super spesialis menyebabkan komponen tenaga dalam pelayanan
kesehatan semakin besar. Komponen tenaga tersebut bisa mencapai 40-60% dari
keseluruhan biaya.
7.
Mix Outputs
Sejumlah pelayanan kesehatan berupa :
pemeriksaan, diagnosis, perawatan, terapi, nasehat kesehatan menunjukkan
keragaman antar individu tergantung dengan jenis penyakitnya.
8.
Upaya Kesehatan sebagai Konsumsi dan
Investasi
Upaya kesehatan dalam jangka pendek akan
menunjukkan sifat konsumtif, dan tidak memberikan return on investement secara
jelas. Oleh sebab itu seringkali sektor kesehatan berada pada urutan bawah
dalam skala prioritas pembangunan, terlebi bila berat pembangunan adalah
pembangunan perekonomian. Namun sesungguhnya kesehatan merupakan adalah suatu
investasi, untuk jangka panjang.
9.
Restriksi
Berkompetisi
Adanya pembatasan dalam praktek
berkompetisi/bersaing. Ini menyebabkan mekanisme pasar dalam pelayanan
kesehatan tidak sesempurna mekanisme pasar untuk komoditi lain. Dalam mekanisme
pasar, wujud kompetisi adalah kegiatan pemasaran (promosi, iklan, dll)
sedangkan sektor kesehatan tidak pernah terdengar adanya promosi, discount,
bonus atau banting harga dalam pelayanan kesehatan.
D. Bidang Kajian
Ekonomi Kesehatan :
1. Mikro
Menelaah
isyu atau program spesifik sektor kesehatan, misalnya menyangkut aspek
produktif (supply) dan aspek konsumsi (utilization atau demand)
pelayanan atau program kesehatan.
1.
Aspek produksi :
a)
menelaah biaya dari berbagai input program
kesehatan : fasilitas, bahan-bahan, tenaga kesehatan,dll. Analisis biaya dari
berbagai program dapat memberi gambaran tentang cost effective dan cost
effisien.
b)
menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan
: apa saja sumber biaya program kesehatan tertentu (pemerintah, swasta, out
of pocket payment,dll), berapa besarnya, bagaimana trend-nya, bagaimana
sistem mobilisasinya (asuransi, grant, anggaran pemerintah, dll)
c)
menelaah aspek aspek alokasi sumber daya
tersebut : vertikal, antar program, antar mata anggaran program,dll.
2. Aspek konsumsi :
a)
menelaah pola pengunaan pelayanan kesehatan
dan diferensiasinya menurut fasilitas, strata pendapatan, strata pendidikan,
kota-desa, kelompok umur, pekerjaan, dll.
b)
menelaah bagaimana pengaruh faktor-faktor
tertentu terhadap pola konsumsi pelayanan kesehatan ; tarif, subsidi, asuaransi
kesehatan, pendapat, opportunity cost, dll.
2. Makro
a) Menelaah
sektor kesehatan secara menyeluruh serta hubungannya secara timbal balik dengan
sektor-sektor sosial ekonomi lainnya.
b) Bertujuan
: mengkuantifikasi kontribusi sektor kesehatan bagi pembangunan ekonomi.
c) Dihitung
‘benefit’ sektor kesehatan dalam ukuran moneter
d)
Juga melihat apa pengaruh kebijakan dan
pembangunan sektor lain terhadap derajat kesehatan.
E. Aplikasi dan
Isyu Pokok Ekonomi Kesehatan
I.
Mobilisasi sumber daya
Sumber daya dalam sumber daya ini, yaitu
pembiayaan dan tenaga. Misalnya, dalah hal besarnya anggaran pemerintah yang
seharusnya dialokasikan untuk sektor kesehatan, tentang volume pinjaman luar
negeri dan pengaturan tarif, penggerakan tenaga masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
a. Anggaran pemerintah
APBN = 2-3% : 6 % : 9,9 %
b. Asuransi kesehatan, Dana Sehat Yang masih
dipertanyakan adalah :
1. Asuransi
compulsary atau voluntary
2. Bagaimana
dengan manfaatnya
3.
Dampaknya terhadap pelayanan kesehatan
pedesaan . Dana sehat, iurannya rendah
tetapi beban subsidi pemerintah tinggi
4.
Demand masyarakat terhadap asuransi
5.
Sejauh mana resiko biaya karena sakit
disadari dan dirasakan masyarakat
c. Penyesuaian Tarif
Kebijaksanaan RS untuk lebih mandiri dalam
pembiayaan berdampak pada penyesuaian tarif oleh RS . Alasan :
1. Isyu
pemerataan (equity)
2. Terbatasnya
anggaran kesehatan.
3.
Biaya operasional dan investasi RS swasta
terus bertambah mahal.
4.
RS dituntut menyediakan fasilitas dan
keahlian sesuai pola penyakit yang makin ‘canggih’
5.
Segmen masyarakat ; demand lebih tinggi
terhadap pelayanan kualitas tinggi : penyesuaian tarif
6.
Isyu efisiensi sosial
Pelayanan
kesehatan yang memberikan manfaat bukan saja individu tetapi juga kepada
masyarakat : efek eksternalitas
II.
Alokasi sumber daya
Ekonomi kesehatan dapat pula untuk menentukan
untuk apa dan kemana sebaiknya berbagai sumber daya tersebut dimanfaatkan.
Pengalihan alokasi ke pembiayaan PHC (Public Health Care)
III.
Efisiensi dan efektivitas
CEA (Cost Effective Analysis) merupakan
instrumen potensial untuk menentukan intervensi yang tepat untuk mengatasi
masalah kesehatan guna menghemat pemanfaatan sumber daya. Misal, untuk membantu
pengambilan keputusan
a. Apakah
CT scan diperlukan, melihat proyeksi utilisasi alat tersebut di masa yang akan
datang.
b. Apakah
tenaga dokter diperlukan untuk setiap Pusksmas ?
IV. Mekanisme
Pasar dan Peran Swasta Sebagai Provider
Asumsi : efisiensi dan kualitas meningkat
karena adanya persaingan antar provider sehingga menghasilkan harga tertentu
(dimana penyediaan pelayanan seimbang dengan permintaan)
Argumentasi :
Asumsi 1 : konsumen mempunyai informasi yang
jelas tentang variasi kualitas komoditi pelayanan kesehatan, khususnya RS.
Kenyataan : “ consumer ignorance “ Asumsi 2 : suplier mudah memasuki pasar dan
dengan mudah sewaktu-waktu keluar Kenyataan : RS akan terus beroperasi
a.
interaksi supply dan demand tidak sempurna,
dimana perilaku suplier tidak ditentukan oleh pasar, tetapi dominan menentukan
harga.
b.
Perlunya evaluasi, bahwa mekanisme pasar
menjamin terwujudnya efisiensi dan equity, sehingga diberikan alternatif lain:
‘asuransi’, yang sudah diperhitungkan :
1) nilai
moneternya
2) standar
pelayanan
3)
tujuan : pemerataan efisiensi dan kualitas
F. Metode Evaluasi
Ekonomi di Bidang Kesehatan
Yang dimaksud dengan evaluasi ekonomi adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan :
1. Input
dan sekaligus output atau cost dan
consequences
2.
Memperhatikan masalah pilihan (choice),
mengingat sumber daya itu terbatas sehingga tidak mungkin untuk dapat
memproduksi semua output, karenanya pemilihan harus dilakukan.
Ada 4 langkah yang
harus dilakukan dalam mengerjakan evaluasi ekonomi :
a. Identifikasi
b. Mengukur
c. Menilai
d. Membandingkan
Ada 2 ciri pokok
evaluasi ekonomi, yaitu :
a. Membandingakan dua pilihan atau lebih.
b. Menghitung
biaya maupun hasilnya (consequences)
Namun dalam
pelaksanaannya, bisa bersifat :
Full economics evaluation , bila kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi.
Partial economics evaluation, bila
evaluasi dilakukan hanya pada satu bagian saja. Dan kelemahannya, tidak bisa
menjawab pertanyaan tentang efisiensi. Sumbangan ekonomi terhadap bidang
kesehatan :
a. tercapainya
efisiensi
b. efektivitas
c. optimalisasi
dari alokasi
d.
mobilisasi dan utilisasi sumber daya
kesehatan
Beberapa Metode :
1.
Teknik Evaluasi Ekonomi
a. CBA
(Cost Benefit Analysis)
b. CEA
(Cost Effctivness Analysis)
c. Cost
Analysis
d. Demand
dan Supply Pelayanan Kesehatan
2.
Teknik Analisis Ekonomi
a. BEP
(Break Even Point)
b. ROI
(Return of Investmen)
c. Payback
Period, dll
3.
Keuangan
a.
Metode RR keuangan (akuntansi)
b.
neraca keuangan, laba-rugi
III.
Kesimpulan
Ekonomi
dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat, pembangunan ekonomi
sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada
kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Ilmu
ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi dalam bidang
kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Ilmu
ekonomi berperan dalam
rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan,
terutama yang menyangkut
penggunaan sumber daya
yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar